Home > Jogregan

Merapi Luncurkan Awan Panas, Masyarakat Diminta tak Beraktivitas

Masyarakat diminta tidak beraktivitas di kawasan yang masuk rawan bencana Merapi. Terlebih, saat ini status Merapi masih siaga atau level 3.
Wisatawan mancanegara berjalan di atas tali saat melakukan olahraga highline di lereng Gunung Merapi, Kalitalang, Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah. (Dok. Republika)
Wisatawan mancanegara berjalan di atas tali saat melakukan olahraga highline di lereng Gunung Merapi, Kalitalang, Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah. (Dok. Republika)

GINCUMANIS.COM, YOGYAKARTA -- Gunung Merapi kembali meluncurkan awan panas guguran (APG) pada Rabu (18/9/2024) pukul 09.05 WIB dengan durasi 112 detik, dan amplitudo maksimum 43 milimeter. Luncuran APG ini merupakan yang keempat kali dalam tiga hari berturut-turut kebencanaan Merapi.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) setidaknya mencatat sudah terjadi empat kali luncuran APG dalam tiga hari ini. Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso mengatakan, pada 16 September terjadi APG pada pukul 19.16 WIB dan pukul 20.42 WIB. Kedua APG tersebut terjadi dengan jarak luncur 1.000 meter.

"Durasinya tercatat 106 detik dan 95,6 detik yang mengarah ke barat daya atau Kali Bebeng,” kata Agus kepada media.

APG selanjutnya terjadi pada 17 September. Luncuran APG teramati pada pukul 14.57 WIB. APG ini juga mengarah ke barat daya dengan jarak luncur mencapai 1.100 meter. Durasinya 111 detik dengan amplitudo maksimum 49 milimeter.

Sedangkan, pada 18 September ini, Merapi kembali meluncurkan APG pada pukul 09.05 WIB dengan durasi 112 detik, dan amplitudo maksimum 43 milimeter. “Jarak luncurnya mencapai 1.100 meter ke arah barat daya (Kali Bebeng),” tutur Agus.

Untuk itu, masyarakat diminta tidak beraktivitas di kawasan yang masuk rawan bencana Merapi. Terlebih, saat ini status Merapi masih siaga atau level 3. “Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan,” ujarnya. n Agus Yulianto

× Image